Postingan

Menampilkan postingan dari 2016

Penjelasan Tentang Mukasyafah

Istilah mukasyafah apabila dilihat dari segi kebahasaan maka ia memiliki arti terbuka tirai. Adapun dari segi istilah mukasyafah memiliki beberapa definisi sesuai dengan pendapat masing-masing dari ulama. Diantara definisi tentang mukasyafah adalah sebagai berikut: عِلْمُ المُكَاشَفَةِ وَهُوَ نُوْرٌ يَظْهَرُ فِي القَلْبِ عِنْدَ تَزْكِيَةٍ فَتَظْهَرُ بِهِ المَعَانِي المُجْمَلَة فَتَحْصُلُ لَهُ المَعْرِفَةُ بِا للهِ تَعَالَي وَاَسْمَائِهِ وَ صِفَاتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَتَنْكَشِفُ لَهُ الأَسْتَارُ عَنْ مُخْبِئَاتِ الأَسْرَارِ Artinya: "Ilmu Mukasyafah merupakan cahaya atau nur yang tampak nyata dalam qalbu ketika pemberishannya, maka tampaklah di dalam qalbu tersebut al-ma'ani al-mujmalah atau makna-makna yang menyeluruh yang merupakan hasil dari makrifatullah, asma'Nya, shifat-Nya, kitab-kitabNya, rasul-rasulNya, dan terbukalah baginya segala penutup dari segala rahasia-rahasi yang tersembunyi." Adapula yang menjelaskan sebagai

Fadhilah Doa Sarmadiyah Dan Doa Dzulfaqor

Semua manusia, hakikatnya berjalan menuju Allah. Namun jalan yang harus ditempuh tidaklah mudah, karena di sana terhampar ribuan hijab yang menghalangi. Untuk itu, dibutuhkan ketangguhan iman dan ilmu agar dapat memenangkan pergulatan demi pergulatan menyibak hijab, sehingga selamat sampai di Mahligai-Nya. Banyak hal di dunia ini dapat menjadi hijab bagi seseorang dalam memandang Allah. Dalam hadis qudsi dinyatakan: "Bahwa Allah menghijabi diri-Nya dengan 70.000 hijab." Pengertian 70.000 hijab jangan dipahami secara lafzhiyah (tekstual), namun lebih tepat dipahami secara maknawi (subtansi). Artinya, bahwa Allah sengaja menciptakan ribuan hijab, supaya orang yang berjalan menuju kepada-Nya melakukan perjuangan menyingkap hijab. Sehingga dengan demikian, kualitas keimanan dan keyakinan seseorang teruji. Perjuangan untuk berjumpa dengan Allah dengan segala rintangannya diibaratkan orang mencari mutiara di laut. Untuk mendapatkan mutiara berkuali

Sholawat Syaikh Muhammad Al-Badiri Dan Sholawat Mukhothob

Berikut ini teks selengkapnya dari shalawat milik Syaikh Muhammad Al-Badiri : اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْفَاتِحِ الْخَاتِمِ الرَّسُولِ الْكَامِلِ الرَّحْمَةِ الشَّامِلِ وَعَلَى آلِهِ وأَصْحَابِهِ وَأَحْبَابِهِ عَدَدَ مَعْلُومَاتِ الله بِدَوَامِ الله صَلاَةً تَكُونُ لَكَ يَا رَبَّنَا رِضَاءً وَلِحَقِّهِ أَدَاءً وَأَسْأَلُكَ بِهِ مِنَ الرَّفِيقِ أَحْسَنَهُ وَمِنَ الطَّرِيقِ أَسْهَلَهُ وَمِنَ الْعِلْمِ أَنْفَعَهُ وَمِنَ الْعَمَلِ أَصْلَحَهُ وَمِنَ الْمَكَانِ أَفْسَحَهُ وَمِنَ الْعَيْشِ أَرْغَدَهُ وَمِنَ الرِّزْقِ أَطْيَبَهُ وَأَوْسَعَهُ Allaahumma shalli wa sallim 'alaa sayyidinaa Muhammadin al-Fatih al-Khatim ar-Rasuul al-Kaamil ar-Rahmah asy-Syaamil wa 'alaa aalihi wa ash-haabihi wa ahbaabihi 'adada ma'luumaatillahi bidawaamillahi shalaatan takuunu laka yaa rabbanaa ridhaa-an wa lihaqqihi adaa-an wa asaluka bihi minarrafiiqi ahsanahu wa minath-thariiqi ashalahu wa minal 'ilmi anfa'ahu wa minal 'amali

Sholawat Al-Baqriyah

Shalawat al-Bakriyah yang akan kami bagikan pada kesempatan kali ini kami kutip dari kitab Afdhalush Shalawat 'Alaa Sayyidis Saadaat karya Syaikh Yusuf bin Ismail An-Nabhani. Sholawat ini merupakan di antara karya Syaikh Muhammad Bakri, disamping bebera sholawat lainnya seperti sholawat Nurikal Asna juga merupakan karya agung beliau yang kapabila diamalkan juga memilik khasiat luar biasa agungnya.  Berikut ini teks selengkapnya dari Shalawat Al-Bakriyah yang agung tersebut: اللَّهُمَّ إِنِّي أسْألُكَ بِنَيِّرِ هِدَايَتِكَ الأَعْظَمِ وَسِرِّ إِرَادَتِكَ الْمَكْنُونِ مِنْ نُورِكَ الْمُطَلْسَمِ. مُخْتَارِكَ مِنْكَ لَكَ قَبْلَ كُلِّ شَيْء. وَنُورِكَ الْمُجَرَّدِ بَيْنَ مَسَالِكِ اللُّقَيْ. كَنْزِكَ الَّذِي لَمْ يُحِطْ بِهِ سِوَاكَ. وَأشْرَفِ خَلْقِكَ الَّذِي بِحُكْمِ إِرَادَتِكَ كَوَّنْتَ مِنْ نُورِهِ أجْرَامَ الأَفْلاَكِ وَهَيَاكِلَ الأَمْلاَكِ. فَطَافَتْ بِهِ الصَّافُّونَ حَوْلَ عَرْشِكَ تَعْظِيماً وَتَكْرِيماً. وَأمَرْتَنَا بِالصَّلاَةِ وَالسَّلاَمِ عَلِيْ

Penjelasan Sholawat Ibrohimiyah

Shalawat Ibrahimiyah merupakan shalawat yang ma'tsur berasal dari Rasulullah, karena memang ada hadits shahih yang meriwayatkan tentang shalawat tersebut. Selain itu, shalawat Ibrahimiyah juga merupakan shalawat yang sangat utama karena digunakan dan diamalkan dalam setiap shalat baik itu shalat fardhu maupun shalat sunnah.  Berikut ini teks dari shalawat Ibrahimiyah selengkapnya: اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ فِي الْعَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ Artinya: "Duhai Allah, bershalawatlah kepada kanjeng Nabi Muhammad dan kepada keluarga Muhammad, sebagaimana engkau telah bershalawat kepaada kanjeng nabi Ibrahim dan keluarga Ibrahim. Dan berkatilah kanjeng nabi Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana Engkau telah memberkati kanjeng nabi Ibrahim dan kelua

Sholawat Saqofiyah Dan Sholawat Nurikal Asna

Dalam kitab Afdhalush Shalawat 'Alaa Sayyidis Saadaat dijelaskan bahwa shalawat As-Saqafiyah merupakan shalawat milik Sayyid Abdullah bin Ali Bahusein As-Segaf. Shalawat As-Saqafiyah memiliki nama lain yaitu Shalawat Al-Khitam 'Alaa an-Nabi al-Khitam (Shalawat Penutup untuk Nabi Penutup). Berikut ini teks shalawat As-Saqafiyah selengkapnya: ‎ اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سُلَّمِ الأَسْرَارِ الإِلَهِيَّةِ الْمُنْطَوِيَةِ فِي الْحُرُوفِ الْقُرْآنِيَّةِ مَهْبَطِ الرَّقَائِقِ الرَّبَّانِيَّةِ النَّازِلَةِ فِي الْحَضْرَةِ الْعَلِيَّةِ الْمُفَصَّلَةِ فِي الأَنْوَارِ بِالْنُّورِ الْمُتَجَلِّيَّةِ فِي لُبَابِ بَوَاطِنِ الْحُرُوفِ الْقُرْآنِيَّةِ الصِّفَاتِيَّةِ فَهُوَ النَّبِيُّ الْعَظِيمُ مَرَكْزُ حَقَائِقِ الأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِينَ مُفِيضُ الأَنْوَارِ إِلَى حَضَرَاتِهِمْ مِنْ حَضْرَتِهِ الْمَخْصُوصَةِ الْخَتْمِيَّةِ شَارِبُ الرَّحِيقِ الْمَخْتُومِ مِنْ بَاطِنِ بَاطِنِ الْكِبْرِيَاءِ مُوصِلُ الْخُصُوصِيَّاتِ الإِلِهِيَّاتِ إِلَى أَهْلِ الاصْطِفَاءِ م