Sholawat Dzatiyah
صَلَوَاتْ لِلشَّيخْ إِبْرَاهِيمْ الدَّسُوْقِيْ
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى الذَّاتِ الْمُحَمَّدِيَّةِ، اَللَّطِيْفَةِ
اْلاَحَدِيَّةِ، شَمْسِ سَمَاءِ اْلأَسْرَارِ، وَمَظْهَرِ اْلأَنْوَارِ،
وَمَرْكَزِ مَدَارِ الْجَلاَلِ، وَقُطْبِ فَلَكِ الْجَمَالِ، اَللَّهُمَّ
بِسِرِّهِ لَدَيْكَ، وَبِسَيْرِهِ اِلَيْكَ، آمِنْ خَوْفِيْ، وَأَقِلْ
عَثْرَتِيْ، وَاَذْهِبْ حَزَنِيْ وَحِرْصِيْ، وَكُنْ لِيْ وَخُذْنِيْ
اِلَيْكَ مِنِّيْ، وَارْزُقْنِيْ الْفَنَاءَ عَنِّيْ، وَلاَ تَجْعَلْنِيْ
مَفْتُوْناً بِنَفْسِيْ مَحْجُوْباً بِحِسِّيْ وَاكْشِفْ لِيْ عَنْ كُلِّ
سِرٍّ مَكْتُوْم ياَحَيُّ ياَقَيـُّوْمُ.
Allahumma sholli aladz dzatil Muhammadiyyah, allathifatil ahadiyyah,
syamsi sama-il asror, wa mazharil anwar, wa markazi madaril Jalal,
quthbi falakil jamal, Allumma bi sirrihi ladaik, wa bisairihi ilaik,
amin khoufi, wa aqil atsroti, wa azhib hazani wa hirshi, wa kun li wa
khudzni ilaka minni, warzuqnil fana-a anni, wa la taj'alni maftunan bi
nafsi, mahjuban bihissi, waksyif li an kulli sirrin maktumin Ya Hayyu Ya
qoyyum.
Artinya: Ya Allah berikan sholawat kepada Nabi Muhammad yang memiliki
dzat terpuji, kelembutan yang tunggal, yang merupakan matahari langit
segala rahasia tempat penampakan aneka cahaya, pusat peredaran
keagungan, titik orbit keindahan, Ya Allah dengan rahasianya dan
peredarannya menuju Engkau, berikan aku rasa aman dari ketakutan,
sempurnakan kekuranganku, hilangkan kesedihan dan sifat rakusku,
dampingi diriku dan temani aku. Anugrahi aku puncak kecintaan tertinggi,
jangan Kau biarkan diriku tersiksa dengan nafsu sehingga terhalang
dengan materi, bukakan diriku segala rahasia yang tersembunyi wahai yang
maha berdiri sendiri dan maha hidup.
Shalawat di atas dinisbahkan kepada salah satu wali quthb yang berenang
dalam lautan makrifah bernama Syekh Ibrahim bin abil majd bin qurays
ad-Dasuqi al-Mishriy al-Husainiy. Beliau di lahirkan di kota Dasuq Mesir
pada tahun 623 Hijriyah. Wafat pada tahun 676 Hijriyah dalam usia
sekirar 43 tahun.
Di antara karamah beliau: Imam al-Munawiy mencatatkan dalam kitabnya
al-Kawakibud Durriyyah : Suatu hari penduduk mesir dikejutksn dengan
berita seekor buaya telah menelan seorang anak di sungai nil, maka ibu
sang anak mendatangi Syeikh Ibrahim Dasuqi dengan menangis tersedu-sedu,
maka Syeikh meyuruh muridnya untuk memanggil buaya yang memakan anak
ibu tersebut, maka datang muridnya dan berseru di tepi sungai Nil : ”
Wahai sekalian buaya , siapa diantara kalian yang memakan seorang anak
maka hendaklah dia muncul dan menghadap Syeikh “. maka muncullah buaya
dan berjalan beserta murid sehingga sampai kehadapan Syeikh Ibrahim
Ad-Dusuqi, maka Syeikh menyuruh buaya itu untuk mengeluarkan anak itu,
maka buaya itu mengeluarkan anak itu dalam keadaan hidup, kemudian
Sheikh Ibrahim berkata : Matilah kamu dengan seizin Allah “, maka segara
buaya itupun mati.
Shalawat ad-Dzayiyyah sangat populer di belahan dunia dan diamalkan oleh
para pengikut tarekat khususnya tarekat Burhaniyah atau tarekat
Dasuqiyah.
Shalawat ini mendapat perhatian khusus di sisi para ulama dengan bukti
ditemukan beberapa syarh (komentar) bagi shalawat tersebut. Di
antaranya; imam Muhammad Bin Ahmad al-Bahiy al-Malikiy wafat tahun 1238
Hijriyah memberikan penjelasan panjang bagi redaksi shalawat tersebut
dalam kitab beliau "Syarh Shalawat Ad-Dasuqiyyah" terdiri dari 110
halaman.
Imam Muhammad bin Ahmad al-Bahiy seorang ahli sanad dari kota mesir
mengatakan keutamaan shalawat Dzatiyyah atau shalawat Dasuqiyyah ini di
antaranya mendatangkan futuh (terbuka hijab), meraih wushul dan
mengqabulkan segala hajat para pembacanya.
Komentar